Menurut KBBI, kata ‘potensi’ bermakna kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, dan daya. Setiap orang memiliki potensi, termasuk alumni Jurusan PGMI. Isue tentang potensi ini diangkat untuk menjawab tantangan dan peluang yang dimiliki oleh Alumni Jurusan PGMI. Ketika dihadapkan pada sebuah tantangan atau mengoptimalkan peluang, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali potensi diri. Demikian seperti yang dipaparkan oleh Bapak Khaeroni, M.Si, narasumber pada Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diselenggarakan oleh Jurusan PGMI Sekolah Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan Lampung di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Kegiatan KKL ini sendiri merupakan salah satu implementasi program Magang melalui pola MBKM berdasarkan MoU yang pernah ditandatangani bersama tepat satu tahun yang lalu di UIN Yogyakarta. KKL dengan tema Peluang Alumni Jurusan PGMI di Era Revolusi Industri 4.0 diselenggarakan pada hari Senin, 24 Juni 2024, bertempat di Auditorium Lantai 3 Gedung A Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Rombongan STIT Al Hikmah yang terdiri atas 77 orang mahasiswa dan 15 orang dosen datang sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, yakni jam 09.00 WIB. Setelah mengecek semua persiapan, acara seremonial pembukaan mulai dilangsungkan sekira pukul 09.15 WIB. Acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari STIT Way Kanan, perwakilan Jurusan dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Dr. Nana Suryapermana, M.Pd, dan juga kata-kata pembuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Dr. Ali Muhtarom, M.Si.

Setelah acara pembukaan, sebelum memasuki sesi utama, masing-masing perguruan tinggi menampilkan persembahan seni tari. Penampilan pertama adalah dari STIT Way Kanan yang membawakan Tari Sembah. Tari Sembah merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Lampung dan telah ada sejak zaman dahulu. Tarian ini sering ditarikan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu penting, dan acara keagamaan.

Sementara penampilan kedua dari Jurusan PGMI UIN Banten yang membawakan Tari Walijamaliha. Tari Walijamaliha diresmikan sebagai tari khas Banten pada acara Festival Anyer, 5 November 2010 silam. Sejak saat itu, tari Walijamaliha dijadikan tari selamat datang atau penyambutan yang mendeskripsikan tentang identitas Banten.

Kegiatan selanjutnya dilanjutkan ke kuliah umum yang dipandu oleh Astri Tresnawati, Mahasiswa PGMI UIN Banten Semester II, sekaligus Duta PGMI 2024.

Pa Onny (demikian beliau disapa), memulai perkuliahan dengan menyampaikan bahwa salah satu cara untuk menangkap peluang alumni Jurusan PGMI, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa saja keunggulan kita sebagai Mahasiswa Jurusan PGMI. “Secara umum, keunggulan kita dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu keunggulan secara akademik dan non akademik”, demikian sambungnya.

Selanjutnya, Pa Onny menyebutkan apa saja keunggulan Mahasiswa Jurusan PGMI secara akademik seperti penggunaan kurikulum, proses belajar mengajar, prestasi akademik tingkat nasional, dan juga publikasi ilmiah bersama dengan dosen. Sementara keunggulan di bidang non akademik seperti prestasi mahasiswa di bidang kesenian, olah raga, kegiatan kepramukaan, pementasan seni, pertunjukan musik, praktik kewirausahaan, dan juga kinerja alumni di mata pengguna pada bidang pekerjaan di luar bidang pendidikan. Setelah menginventarisir apa saja keunggulan yang kita miliki, selanjutnya adalah menyadari bahwa di luar sana banyak tantangan dan juga persaingan. Apalagi beberapa tahun yang lalu, sempat terjadi penolakan dan tindakan yang mengarah pada diskriminasi alumni Jurusan PGMI yang dibatalkan kelulusan CPNS-nya atau tidak lulus administrasi untuk formasi Guru Kelas SD karena dianggap tidak linear.
Jurusan PGMI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten merupakan salah satu jurusan yang tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah kita lakukan untuk memperjuangkan kesetaraan hak alumni Jurusan PGMI untuk mengikuti tes sebagai Guru Kelas SD. Perjuangan yang tidak mudah, karena hal yang melatarbelakanginya lebih kepada penilaian subjektif. Seperti pemahaman petugas penerima berkas yang salah seperti menganggap bahwa alumni Jurusan PGMI diperuntukan sebagai guru madrasah (sekolah siang, sekolah agama, atau diniah) bukan guru di sekolah formal apalagi di Sekolah Dasar (SD). Untuk itulah kita semua berusaha memahamkan semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat paling bawah, yakni Kepala Sekolah sampai dengan tingkat paling tinggi, yakni menteri.
Alhamudulillah, walau tidak mudah, setidaknya sekarang alumni Jurusan PGMI sudah bisa bernapas lega. Dengan lahirnya Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan Nomor 1460/B.B1/GT.02.01/2021 Tentang Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Pendidik membuka peluang Alumni Jurusan PGMI untuk mengikuti seleksi sebagai peserta PPG atau seleksi PPPK. Surat edaran ini terus diperbaharui, dan yang terakhir kami temukan adalah Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2901/B/HK.04.01/2023 Tentang Kualifikasi Akademik dan Sertifikat Pendidik dalam Pendaftaran Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru Tahun 2023. Sejak surat edaran tersebut diberlakukan, sejumlah alumni mulai menyampaikan kabar bahwa yang bersangkutan sudah bisa mendaftar seleksi PPPK sebagai Guru Kelas SD. Ada juga yang diterima menjadi PNS sebagai Guru Kelas SD. Belakangan kita juga menerima informasi bahwa banyak alumni Jurusan PGMI yang lulus seleksi program PPG Pra Jabatan sebagai Guru Kelas SD di sejumlah LPTK penyelenggara PPG.
Tentu saja kabar tersebut sangat menggembirakan, sehingga Jurusan PGMI UIN Banten sebagai sebuah lembaga bisa mengatakan bahwa alumni Jurusan PGMI tidak perlu khawatir dengan karir sebagai Guru Kelas SD, karena sudah dinyatakan setara.
Pada akhir pemaparan, Pa Onny menyampaikan bagaimana caranya menangkap peluang dan menghadapi tantangan Alumni Jurusan PGMI di Era Revolusi Industri 4.0. Pa Onny menyampikan beberapa hal. Pertama, kenali potensi diri. Bagaimana langkah yang paling tepat untuk mengenali potensi sendiri? Kenali diri sendiri dengan melakukan asesmen individu, menentukan tujuan hidup, kenali apa saja yang memotivasi diri, hilangkan negative thinking, dan terakhir, jangan mengadili diri sendiri. Kedua, kreatif. Jangan membatasi diri dengan keadaan mapan di sekeliling seolah semuanya akan berjalan tetap begitu saja. Ketiga, komunikatif. Salah satu dari sekian banyak kemampuan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0 adalah dengan menguasai teknik komunikasi. Oleh karena itu, di Jurusan PGMI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten memiliki mata kuliah Communication Skills for Teacher, mata kuliah pilihan yang paling diminati oleh mahasiswa. Dan terakhir, kolaborasi. Kita percaya bahwa kemajuan saat ini hanya dapat ditangkap oleh mereka yang memandang tantangan sebagai semangat untuk berkolaborasi, bukan berkompetisi. Karena, kompetisi hanya akan melahirkan satu pemenang dan bahkan bergantian sesuai dengan zaman, sementara kolaborasi menjadikan semua potensi berkembang secara kreatif.

Perkuliahan kemudian memasuki sesi tanya jawab. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, narasumber hanya memperkenankan dua pertanyaan dan dapat dijawab dengan baik. Kegiatan kemudian ditutup dengan pemberian cenderamata dan penandatanganan MoU antar fakultas dan Jurusan/Program Studi.