Kolaborasi 3 Kampus, Wujud Nyata Implementasi Kampus Merdeka bagi Jurusan PGMI

Berita Kemahasiswaan MBKM

Yogyakarta, 20 Juni 2023 menjadi hari tak terlupakan bagi Jurusan PGMI yang berasal dari 3 (tiga) kampus berbeda. Ketiga kampus tersebut adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dan STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan Prov. Lampung. Ketiga jurusan ini berkolaborasi menggelar Kuliah Umum Kolaborasi yang mengangkat tema “Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Dunia Pendidikan demi Indonesia yang Berkemajuan” dengan narasumber Ibu Inggit Dyaning Wijayanti, M.Pd dari Jurusan PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri atas dosen dan mahasiswa yang berasal dari ketiga kampus. Dalam kolaborasi ini, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten membawa 104 mahasiswa dengan 10 orang dosen. Sementara lainnya adalah dari UIN Sunan Kalijaga dan STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan Prov. Lampung. Hadir pula pada acara tersebut, Bapak Dr. Imam Mahali selaku Wakil Dekan 3 FITK , Ibu Dr. Hj. Maemonah, Kaprodi PGMI, Bapak Prof. Dr. Sigit, Kaprodi PIAUD, dan Bapak Dr. Zaenal Arifin, Kaprodi MPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dihadiri oleh Bapak Khaeroni, M.Si, ketua Jurusan, Ibu Fithri Meiliawati, M.Sn sekretaris Jurusan, Bapak Drs. Sabri, M.Pd, Bapak H. Mansur, M.Pd, Bapak Oman Farhurrohman, M.Pd, Bapak Ade Mukhlis Supandi, M.Pd, Bapak Abdul Rijal, Ibu Imas Masto’ah, M.Pd, Ibu Dirga Ayu Lestari, M.Pd, dan Ibu Nina Nuramalina, M.Pd selaku dosen PGMI.

Para peserta kuliah umum dari tiga kampus berbeda

Khaeroni, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dalam sambutannya menyatakan sangat senang bisa menyelenggarakan kegiatan ini, “tidak ada kejadian yang kebetulan”, tandasnya. Beliau melanjutkan, pemahaman mengenai landasan filosofis perubahan kurikulum sangat diperlukan sehingga paradigma perubahan kurikulum dapat dipahami tidak hanya terbatas pada tataran teknis dan dokumen semata. Melainkan, perubahan kurikulum dimaknai juga sebagai perubahan cara pandang tentang tujuan pembelajaran. Kurikulum sendiri memuat tiga landasan yang sedianya dapat dipahami secara komprehensif, tidak terbatas pada perubahan istilah-istilah saja. Oleh karena itu, pungkasnya, kegiatan kuliah umum ini sangat penting.

Ketua Jurusan PGMI UIN Banten memberikan sambutan

Dalam paparannya, Ibu Inggit menekankan pentingnya paradigma perubahan kurikulum sejalan dengan perubahan paradigma pembelajaran. Bahwa istilah pembelajaran paradigma baru pada Kurikulum Merdeka bukan berarti menghadirkan konsep dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sehingga, dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran di atas, kunci keberhasilan pendidikan, –lanjut Inggit–terletak pada proses pembelajaran di kelas-kelas. Sebagus apapun kurikulum, tidak akan menghasilkan output maksimal jika pembelajaran yang dilakukan masih dengan pola dan paradigma lama.

Sementara, ciri khas Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah terletak pada Projek Penguatan Profil Pelajar. Projek Penguatan profil pelajar di madrasah diproyeksikan pada 2 (dua) aspek yaitu; 1) Profil Pelajar Pancasila, dan 2) Profil Pelajar Rahmatan lil alamin. Keduanya dijalankan secara bersamaan dan terintegrasi dalam satu kegiatan dan laporan. Namun nantinya: Projek Profil Pelajar Pancasila dan Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin memiliki asesmen masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *