Salah satu profil lulusan Jurusan PGMI adalah menjadi entrepreneur atau sebagai alumni yang memiliki jiwa wirausaha. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mewujudkan profil tersebut, salah satunya adalah melalui kegiatan workshop. Untuk itu, Jurusan PGMI mengadakan workshop Make-Up Artist (MUA) yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 05 Desember 2023 bertempat di Aula Gedung B Lantai 3. Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa memiliki kemampuan dasar dalam MUA. Momen penyelengaraan workshop ini pun sangat tepat, karena sebagian mahasiswa Jurusan PGMI akan mengikuti wisuda tanggal 9 Desember 2023 nanti.
Mengusung konsep Make Up sederhana untuk menghadiri Wisuda, workshop ini memang sengaja diselenggarakan untuk memberikan bekalan pengetahuan teoritis dan praktis mengenai prinsip-prinsip dasar ketika melakukan make-up untuk menghadiri wisuda. Tentunya, konsep make-up wisuda cukup berbeda dengan make-up untuk acara pernikahan. Ternyata, walau pun sedikit berbeda, tetap saja membutuhkan waktu penyelesaian yang sama-sama lama karena membutuhkan detil yang sempurna.
Kegiatan workshop dibuka oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yakni Ibu Dr. Hj. Eneng Muslihah, M.Pd. Dalam kalimat pembukaannya, Ibu Eneng -demikian beliau akrab disapa-, menekankan pentingnya memiliki kemampuan tambahan selain dari profil utama mahasiswa sebagai seorang guru. Terlebih, narasumber yang dihadirkan pada workshop ini juga memiliki pekerjaan utama sebagai Guru Kelas MI dan sudah tersertifikasi sebagai Guru Profesional MI. Jadi, tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk hanya berpuas dengan satu kemampuan saja. Ke depan, kemampuan tambahan tersebut bisa jadi memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pribadi dan bahkan ikut berbagi juga dengan orang lain. Acara ini dipandu dan dimoderatori oleh Ibu Wida Rachmiati, M.Pd, dosen Jurusan PGMI.
Seperti halnya yang dicontohkan oleh narasumber, Ibu Hj. Tuti Alawiyah, S.E.I. Selain sebagai seorang guru kelas, Ibu Tuti juga merupakan Owner MUA Tuti Rias yang sudah berpengalaman memberikan jasa rias pengantin (MUA). Dalam menyelesaikan pekerjaannya, Ibu Tuti biasa didampingi oleh tiga orang asisten. Tidak jarang ketiga asisten ini juga merangkap sebagai perias utama ketika Ibu Tuti kewalahan memenuhi pesanan customer.
Tidak banyak berpanjang kata, Ibu Tuti langsung mempersiapkan model yang akan dijadikan sebagai ‘sarana’ praktik merias. Di tengah praktik tersebut, asisten secara bergantian dan terampil menjelaskan produk-produk yang digunakan dan tentunya dengan tahapan-tahapan tertentu yang sudah baku. Tak jarang, Ibu Tuti dan tim juga memberikan tips-tips seputar merias agar pengetahuan peserta tentang cara merias bertambah banyak.
