Tingkatkan Pemahaman Praktis Pembelajaran Diferensiasi, Jurusan PGMI Gelar Webinar Pendidikan Sesi 7

Berita Kemahasiswaan Praktik Baik

Webinar Sesi #7 Tahun 2023 ini mengambil tema tentang pembelajaran diferensiasi yang berlangsung tanggal 21 November 2023 mulai jam 08.00 s.d. 12.00 WIB. Dengan memahami bahwa pertumbuhan kompetensi pada setiap individu dapat berbeda-beda, sekolah dapat menerapkan personalisasi sebagai kunci untuk mengembangkan potensi seseorang secara maksimal. Hal ini sejalan dengan UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pada ayat 3 poin C, disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik. Bagaimana dengan Kurikulum Merdeka? Bagaimana Implementasinya?

Webinar kali ini menghadirkan narasumber Bapak Muhamad Iqbal, M.Pd selaku Kaprodi PGMI Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah 2 Brebes dan dipandu oleh Bapak Abda Billah Faza M.B., M.Pd selaku Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Menurut Iqbal, “sekolah dapat membangun keyakinan bahwa peserta didik dapat menentukan sendiri pembelajarannya sesuai dengan kesiapan, minat, dan gaya belajarnya. Dalam proses belajarnya, peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya untuk memilih dan menggunakan teknologi dan sumber yang sesuai untuk mendukung proses belajarnya, menunjukkan pemahamannya dalam model berbasis kompetensi, serta menggunakan asesmen sebagai bagian dari pembelajaran. Dengan memberikan personalisasi dalam proses belajar peserta didik, diharapkan peserta didik dapat menjadi pelajar mandiri yang dapat memonitor perkembangannya dan merefleksikan pembelajaran berdasarkan pemahaman konsep dan penguasaan keterampilannya”.

Secara formal, pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.

Bagaimana peran guru sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan? Setidaknya Iqbal menyebutkan terdapat tiga peran penting, yaitu:

  1. Perancang pembelajaran, di mana guru fokus pada tujuan bermakna yang ingin dicapai dan merancang pembelajaran dan asesmen yang bermakna yang melibatkan fisik, emosi, dan stimulus yang tepat untuk proses berpikir
  2. Fasilitator pembelajaran, di mana guru memiliki kemampuan melakukan refleksi, yaitu mampu ‘berpikir akan berpikir’ atau metakognisi dan memiliki kemampuan komunikasi yang memberdayakan murid agar mampu mandiri dan memanfaatkan potensi dirinya
  3. Motivator, di mana guru emastikan kondisi yang membuat guru dan peserta didik nyaman untuk mengakomodasi unsur keberagaman dengan tetap mengedepankan empati dan harmoni, dan menumbuhkan keinginan peserta didik untuk mengembangkan pola pikir bertumbuh (growth mindset).

Narasumber mendapatkan banyak pertanyaan baik secara langsung maupun melalui kolom chat.

Uraian lengkap materi dapat diunduh pada tautan berikut:

https://drive.google.com/file/d/1xOy9zNKz2vpooFCgB0VfQA8vg6Xv_Dmu/view?usp=drive_link

Rekaman webinar dapat dilihat pada tautan berikut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *